بِسْمِ اللّٰھِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمٍ

ASSLMKM WR WB
AHLAN WA SAHLAN.................

KHAIFA HALUK ?

PESAN

Ayo kembali pada Al Qur'an & As Sunnah yang sesuai dengan pemahaman Rasulullah dan para Sahabat beliau............

HIKMAH

..........Dalam ibadah niatkan karena Cinta kepada Allah SWT, karena takut adzab neraka Allah SWT, dan karena mengharap balasan surga dari Allah SWT. Insya Allah itu dapat mengantarkan qta ikhlas dalam beribadah.......
Showing posts with label KEDOKTERAN. Show all posts
Showing posts with label KEDOKTERAN. Show all posts

Tuesday, January 31, 2012

Othematom / Pseudo Othematom


Othematom/Pseudo Othematom

Definisi : Timbunan darah atau serum antara perikondrium dan kondrium. 
              Bila cairan berbentuk  serous disebut dengan Pseudo Othematom.

Etiologi : Tidak diketahui ( Pseudo Othematom ). 
              Dapat disebabkan karena trauma ( Othematom ).

Diagnosis : 
Klinis tanpa keluhan. 
Benjolan pada bagian depan aurikulum yang makin lama makin membesar

Ada 3 cara terapi  yang bias digunakan, antara lain :
  •                     Pungsi
  •                    Insisi-bebat tekan
  •                   Pungsi-aspirasi, dengan menyuntikkan Kenakort A.

Penyulit : bila terjadi perikondritis

Lama perawatan : 1 minggu

Prognosis : Baik.

Wednesday, December 21, 2011

Khasiat Lidah Buaya ( Aloe vera )

Lidah Buaya ( Aloe vera )

        Siapapun pasti sudah banyak yang tahu tentang Lidah buaya / Aloe vera. Menurut hasil penelitian dari beberapa ahli, dikatakan bahwa Lidah buaya itu memiliki beberapa khasiat yang dapat membantu kesehatan tubuh manusia. Perlu diketahui bahwa lebih dari 30 jenis penyakit dapat dipulihkan dengan baik, sehingga dijuluki sebagai tanaman ajaib.
        Beberapa zat aktif yang terkandung dalam tanaman Lidah buaya antara lain, saponin, flavonoida, mukopolisakarida, enzim, hormon, zink, vitamin ( A,B,C,E ), asam folat dan kalsium. Selain itu daunnya juga mengandung  tanin dan polifenol sehingga dapat menyehatkan tubuh dari :
  1. Luka Bakar
  2. Menurunkan kadar gula darah penderita diabetes.
  3. Sembelit
  4. Memperlambat penuaan dini
  5. Jerawat
  6. Ambeien
  7. Rambut rontok
  8. Sesak nafas
  9. TBC
  10. Batuk rejan
  11. Cacingan
  12. Bisul
  13. Tukak lambung/maag, dll.


Sumber : Departemen Kesehatan RI.1993. Inventaris Tanaman Obat Indonesia II. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta
             http://www.IDI ONLINE.com  

Friday, September 24, 2010

MOLUSKUM KONTAGIOSUM

A. TINJAUAN PUSTAKA

I. Pendahuluan 1

Moluskum kontagiosum merupakan infeksi virus pada kulit yang umum terjadi pada anak-anak. Infeksi kulit yang terjadi berupa papul (benjolan kecil dan sewarna kulit), tidak nyeri dan dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan dalam waktu setahun.

Penyakit ini menular, namun hanya menyerang kulit tidak menyerang organ-organ dalam. Cara penularan yang biasa terjadi adalah lewat kontak langsung maupun kontak dengan benda lain yang terkontaminasi.

II. Definisi 1,2,3

Moluskum Kontagiosum adalah penyakit yang disebabkan oleh virus pox, klinis berupa papul-papul, pada permukaannya terdapat lekukan (delle), berisi massa yang mengandung badan moluskum.

III. Epidemiologi

Moluskum Kontagiosum dapat ditemukan di seluruh dunia, dengan angka kejadian paling tinggi di negara tropis. Penyakit ini menyebar dengan cepat pada suatu komunitas yang padat, higienis kurang dan kurang mampu.4

Insiden tertinggi moluskum kontagiosum terjadi di iklim tropis dan hangat di seluruh dunia. Terdapat sekitar 5-8% dari seluruh populasi. Tiga kelompok besar yang terkena antara lain anak-anak, orang dewasa dengan seksual aktif, dan orang dengan system imun yang menurun, hingga 20 % dengan HIV aktif juga terkena moluskum kontagiosum.1

Faktor pendukung penyebaran adalah berbagi mandi, kolam renang, dan handuk. Penyakit ini lebih banyak menyerang anak dimana laki-laki lebih banyak dibanding perempuan dan lesi lebih menyebar dari dewasa.5

Pasien dengan dermatitis atopi sering disertai dengan terjadinya peningkatan jumlah lesi.1,6 Pada orang dewasa, moluskum dapat disebarkan dari aktivitas seksual dan STD yang lain dapat menyertainya.1

IV. Etiologi 1,6

Secara etiologi penyakit ini disebabkan oleh Molluscum Contagiosum Virus (MCV), yang merupakan bagian dari virus pox. MCV ini terdiri dari 4 tipe yaitu MCV 1, MCV 2, MCV 3, dan MCV 4. Yang terbayak adalah MCV 1. Pada anak-anak biasanya disebabkan oleh MCV 1, sedangkan pada penderita HIV disebabkan oleh MCV 2. Virus ini masuk ke kulit lewat kelenjar rambut dan mudah menular lewat kontak langsung. Bila papul digaruk, virus ini dapat menyebar ke kulit sekitarnya. Daerah lipatan kulit yang lembab, seperti di ketiak, dapat mempercepat penyebaran virus.

V. Patogenesis

Patogenesis dari penyakit ini sebenarnya tidak jelas. Molluscum Contagiosum Virus (MCV) yang merupakan bagian dari Pox virus, bereplikasi pada sel keratin dalam sitoplasma. Sel yang terinfeksi mengalami turn over lebih tinggi daripada yang normal. MCV menyebabkan gangguan migrasi sel Langerhans ke lapisan epidermis sehingga pada lapisan spinosum tidak terdapat sel Langerhans.1,5,6

VI. Gejala Klinis

Masa inkubasi berlangsung satu sampai beberapa minggu. Kelainan kulit dimulai dengan papul berwarna putih seperti mutiara atau merah seperti daging (flesh colored) yang kemudian membesar, diskrit, berbentuk kubah, yang kemudian di tengahnya terdapat lekukan (delle). Jika dipijat akan tampak keluar massa yang berwarna putih seperti nasi, yang merupakan ciri khas untuk moluskum kontagiosum. Ukuran dari papul ini bervariasi, biasanya antara 2-6 mm, kadang bisa mencapai 3 cm (giant molluscum). Biasanya asimptomatis.1,2,6,7 Lokalisasi penyakit ini di daerah muka, badan dan ekstremitas, sedangkan pada orang dewasa di daerah pubis dan genitalia eksterna. Kadang-kadang dapat timbul infeksi sekunder sehingga timbul supurasi.2

VII. Diagnosis

Ditegakkan atas dasar gejala klinis yang khas. Sebagai tambahan dapat digunakan metode Shelley, yaitu dengan mengeluarkan inti atau biji dari papul dan melumatkan diantara dua slide mikroskop, dan beri zat pewarna untuk deteksi virus. Pewarna yang dipilih adalah Sedi-Stain (Clay-Adams, Parsippany, NJ 07054: crystal violet, safranin and ammonium oxalate in 10 percent ethanol). Tekanan yang kuat pada slide tersebut akan menghasilkan virion yang dapat dilihat dibawah mikroskop.8 Dapat juga dengan menggunakan cat Wright akan terbaca suatu gambaran typical oval molluscum bodies. Biopsi tidaklah selalu merupakan hal yang penting kecuali bentukan papul tertutup oleh infeksi sekunder. Pada histopatologi daerah epidermis didapatkan gambaran badan moluskum dengan partikel virus.2

VIII. Diagnosis banding9

a. Karsinoma sel basal : pada orang tua sering mengalami ulserasi.

b. Veruka vulgaris : vegetasi lentikular, permukaan kasar, kering, warna keabu-abuan, kulit di sekitarnya tidak meradang.

c. Keratoakantoma : biasanya nodula-nodula keras, pada bagian tengah didapati sumbatan keratin. Biasanya ditemukan di daerah wajah, telinga, dan punggung tangan.

IX. Penatalaksanaan

Prinsip pengobatan adalah mengeluarkan massa yang mengandung badan moluskum. Dapat dipakai alat seperti ekstraktor komedo, jarum suntik, atau kuret. Cara lain dapat digunakan ekskholeasi, elektrokauterisasi atau bedah beku dengan CO2, N2, dan sebagainya. 1,2,3 Pada orang dewasa harus dilakukan terapi terhadap pasangan seksualnya.1,2

Pada anak-anak lebih baik diberikan trichloroacetic acid 50% untuk lesi putih beberapa detik sampai beberapa menit, sedangkan untuk krusta sampai 10 hari. Bisa juga diberikan Duofilm (Lactic acid dan Salicylic acid) untuk lesi putih selama 2-5 hari dan untuk krusta 7-14 hari.1

Walaupun penyakit ini biasanya tidak menimbulkan gatal, pada beberapa orang dapat timbul dermatitis di sekitar papul sehingga dapat menimbulkan rasa gatal. Pengobatan untuk gatal karena dermatitis dapat menggunakan krim atau salep hidrokortison (kortikosteroid). Namun krim atau salep ini dioleskan hanya di daerah dermatitis dan tidak pada papul moluskum kontagiosum.1

X. Prognosis

Prognosis, dengan menghilangkan semua lesi yang ada, penyakit ini tidak atau jarang residif.1,2


DAFTAR PUSTAKA

1. Abdullah, Benny, dr.Sp.KK. 2009. Kasus-kasus lain : Dermatologi Pengetahuan Dasar dan Kasus di Rumah Sakit. Surabaya : Airlangga Universty Press. Hal 166-168.

2. Djuanda, Adhi, et al, editor. 2005. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin,3nded. Jakarta : Balai Penerbit FK UI. Hal 111-112.

3. Barakbah, dkk. 2007. Atlas Penyakit Kulit dan Kelamin. Surabaya : Airlangga Universty Press. Hal 21.

4. http:// klikdokter.com/Indeks Penyakit/Moluskum kontagiosum. Diakses tanggal 20 Agustus 2010.

5. Gonzales E. Molluscum Contangiosum and Other Viruses. In : Moschella SL, Hurley HJ.eds.3nd ed. Phil : WB Saunders Co.p 807-808.

6. Fritzpatric.2003. Dermatology in general medicin, 7th ed. New York : Mc Graw Hill Medical. p 1911-1913.

7. Epstein, E. 1988. Molluscum Contangiosum. In : Common Skin Disorders 2nded. New Jersey : Medical Economic Book. p 125-126.

8. James, W.D, Timothy, G.B, Dirk, M.E. 2006. Molluscum Contangiosum. In : Andrew’s Disease of the Skin : Clinical Dermatology. 10thed. Canada : Saunders Elsevier. P 394-396.

9. Siregar RS. Moluskum kontagiosum, Acne, Milia : Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit edisi 2. Jakarta : EGC. 2005. Hal 79.

Wednesday, September 22, 2010


PERILAKU HIDUP SEHAT

1. Makanan yang bergizi ( 4 sehat 5 sempurna )

2. Olah Raga yang teratur ( min. 30 menit sehari )

3. Membuang sampah pada tempatnya

4. Menggunakan WC yang sehat ( bersih & memenuhi persyaratan )

5. Pemeriksaan kehamilan dan persalinan pada petugas ( Bidan atau Dokter/ Dokter Kandungan )

6. Menjauhkan diri dari hal-hal yang merusak kesehatan ( merokok, minuman keras, narkoba, dll )

7. Berperan aktif sebagai peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat ( JPKM )

Wednesday, May 20, 2009

Kegawat Daruratan Gigi

Kegawat Daruratan Gigi


Ada beberapa hal menyangkut kedaruratan gigi yang akan dibahas pada tulisan ini, yaitu:

  1. Gigi patah
  2. Gigi tanggal
  3. Sakit gigi

Gigi Patah

Jika gigi anda patah, maka pertolongan pertama yang dapat diberikan antara lain:

  1. Kompres area gigi yang patah dengan kain yang sudah dibasahi dengan air dingin. Hal ini berguna untuk mengurangi pembengkakan
  2. Patahan gigi disimpan, dimasukkan ke dalam wadah yang di dalamnya terdapat susu cair atau bungkus gigi dengan kain basah
  3. Segera ke dokter gigi

Gigi Tanggal

Pertolongan pertama pada gigi yang tanggal dibedakan menurut usia gigi, apakah termasuk gigi susu atau gigi permanen.

Pada anak-anak kurang dari 7 tahun (gigi susu), jika terjadi patah gigi dapat dilakukan kompres dengan kain yang sudah dibasahi dengan air dingin pada tempat gigi yang tanggal. Jika anak mau, dapat diberikan es batu untuk dikulum di mulut untuk mengurangi pembengkakan.

Pada orang dewasa (gigi permanen), gigi yang tanggal dapat dipasang kembali jika kurang dari 20 menit segera pergi ke dokter gigi. Adapun pertolongan pertamanya antara lain:

  1. Pegang gigi yang tanggal pada mahkotanya dan bukan pada akarnya
  2. Jangan bersihkan gigi atau menggosoknya dengan benda apapun
  3. Bilas gigi dalam air dingin yang mengalir selama 10 detik
  4. Jika dimungkinkan, masukkan gigi kembali ke mulut ke dalam tempatnya semula, setelah itu gigit kain yang sudah dibasahi dengan air dingin untuk menahan gigi yang tanggal pada posisinya
  5. Jika hal tersebut tidak bisa dilakukan, maka segera masukkan gigi ke dalam wadah yang berisi susu cair atau simpan dalam mulut.
  6. Segera ke dokter gigi

Sakit Gigi

Penyebab utama sakit gigi adalah gigi berlubang dan masalah pada gusi. Walaupun, sakit gigi juga bisa disebabkan oleh kelainan lain di luar gigi, seperti kelainan di hidung, telinga bahkan di jantung.
Adapun hal-hal yang bisa dilakukan untuk menangani sakit gigi sebelum anda ke dokter gigi antara lain:

  • Untuk mengurangi sakit dapat minum obat pengurang sakit seperti paracetamol atau aspirin. Akan tetapi aspirin tidak boleh diberikan kepada anak-anak karena dapat menimbulkan komplikasi serius.
  • Jangan mengkonsumsi makanan atau minuman yang manis, panas atau dingin maupun yang pedas karena bisa mengiritasi gigi dan semakin menimbulkan rasa sakit
  • Berkumurlah dengan air garam yang hangat setiap jam
  • Pada gigi yang berlubang, sumpallah lubang tersebut dengan kapas yang sudah dibasahi dengan minyak cengkeh
  • Segera ke dokter gigi jika sakit berlanjut

Thursday, February 12, 2009

PERKEMBANGAN KEPANDAIAAN BAYI

PERKEMBANGAN KEPANDAIAN BAYI


USIA

KEPANDAIAN

1 bulan

Secara refleks dapat memegang benda yang menyentuh telapak tangannya.

2 bulan

Dapat menatap.

Dapat tersenyum.

Bersuara ‘a’, ‘e’, ‘h’.

3 bulan

Menggerakkan benda yang dipegangnya.

Memandang gerakan benda dengan bola mata sampai ke sudut matanya.

4 bulan

Bermain dengan kedua tangan dan memasukkan tangan ke mulut.

Tertawa, bergurau.

Tengkurap.

5 bulan

Menggulingkan badan.

Menyetuh mainan.

Membedakan suara.

6 bulan

Bertopang pada kedua tangan.

Memindahkan mainan dari 1 tangan ketangan lain.

Menoleh.

7 bulan

Membalikkan badan.

Bermain dengan tangan dan kaki.

Mulai mengoceh.

8 bulan

Belajar duduk.

Memperhatikan gerak-gerik orang.

Tertarik pada bayangan sendiri dalam cermin.

9 bulan

Merayap.

Dapat berdiri tegak bila dipegang.

Main cilukba/petak umpet.

10 bulan

Berayun pada tangan dan lutut.

Belajar berdiri sambil berpegangan.

Menjepit benda dengan kedua jari tangan.

11 bulan

Merangkak.

Belajar berjalan ke samping/ rambatan.

Berjalan bila kedua tangan dipegang.

12 bulan

Berjalan sendiri.

Bermain kejar-kejaran.

Dapat mengerjakan tugas-tugas sederhana.

APA YANG DILAKUKAN PADA BAYI BARU LAHIR ???

APA YANG DILAKUKAN PADA BAYI BARU LAHIR ???


A. Beri ASI, jangan beri makanan lainnya ( hanya ASI !!! )
  • Segera teteki/ susui bayi dalam 30 menit setelah persalinan untuk merangsang ASI cepat keluar ( tanyakan ke bidan/ dokter bagaimana caranya )
  • Memberi minum ASI sesering mungkin sesuai kebutuhan/ permintaan bayi ( call feeding ) . Setelah diberi minum letakkan bayi di pundak dan tepuk-tepuk perlahan punggung bayi sampai anginnya keluar ( burping ). Selesai minum susu beri air putih masak pakai sendok the 10 cc, supaya mulut tetap bersih.
  • ASI yang pertama keluar mengandung zat kekebalan tubuh, langsung diberikan kepada bayi, jangan dibuang.
B. Jaga bayi agar tetap hangat
  • Tunda memandikan bayi sekurang-kurangnya 6 jam setelah lahir.b.Bungkus bayi dengan kain kering ( digedong ), jangan terlalu rapat agar bayi tidak sulit bernafas. ( agar bayi tidak kehilangan panas tubuhnya ). Ganti jika kain/pakaian bayi basah.
  • Bayi jangan ditidurkan di tempat yang dingin atau banyak angin.
  • Jika berat lahir kurang dari 2500 gram, dekap bayi agar kulit bayi menempel pada dada ibu ( metode kangguru ). Tanyakan ke bidan/ dokter bagaimana caranya.
C. Cegah infeksi pada bayi baru lahir
  • Minta salep antibiotik untuk mata segera setelah lahir.
  • Minta imunisasi hepatitis B sebelum bayi berumur 7 hari.
  • Jaga agar tali pusat selalu bersih dan kering. Jika kotor, bersihkan tali pusat dengan air matang. Pusar bayi dikompres dengan kasa alcohol 70% sampai puput dan kering, 2 kali sehari pagi dan sore.
  • Jangan bubuhkan ramuan atau bahan lain pada tali pusat !!!!!
  • Bayi dimandikan setiap hari dengan air hangat dan lumuri badan bayi dengan minyak talon atau baby oil.
D. Beri rangsangan perkembangan
  • Peluk dan timang bayi dengan penuh kasih sayang sesering mungkin.
  • Gantung benda bergerak warna cerah agar bayi dapat melihat benda tersebut.
  • Ajak bayi tersenyum, bicara serta dengarkan lantunan ayat-ayat Al Qur’an.
E. Periksakan kesehatan bayi baru lahir ke bidan/ dokter sedikitnya 2 kali
  • Minta nasihat :
  1. Cara pemberian ASI eksklusif yang benar.
  2. Cara menjaga bayi tetap hangat.
  3. Merawat tali pusat.
  4. Cara merangsang perkembangan.
F. Indikasi Konsultasi ke Dokter segera :
  • Bayi dengan cepat kulit berwarna sangat kuning.
  • Tinja berwarna pucat/ dempul.
  • Muntah hebat, perut kembung, buang-buang air.
  • Panas tinggi, kejang, malas.
  • Sesak nafas.

Friday, January 23, 2009

DIARE

DIARE

Definisi
Diare adalah peningkatan jumlah ( tiga kali atau lebih) atau penurunan konsistensi dari tinja (menjadi lunak atau cair) dalam waktu 24 jam. Diare dapat dibagi menjadi akut (kurang dari 14 hari) , persisten (lebih dari 14 hari) dan kronik (lebih dari 1 bulan). Konsistensi tinja yang cair yang menjadi karakteristik diare biasanya akan hilang dalam beberapa hari. Diare kronik dapat menjadi tanda adanya kelainan yang lebih serius, seperti adanya infflamatory bowel disease. Diare dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit yang cukup signifikan. Kebanyakan diare akan sembuh sendiri tanpa pengobatan.

Penyebab
Dapat disebabkan oleh:

* virus (paling sering)
* bakteri
* infeksi parasit
* obat-obatan (kafein, alkohol)
* penyakit non-infeksi (irritable bowel syndrome, inflammatory bowel disease)
* laktosa (gula yang terdapat di dalam susu)
* pemanis buatan (sorbitol dan mannitol, pemanis buatan yang terdapat di permen karet atau produk bebas gula lainnya dapat menyebabkan diare pada orang sehat)

Gejala
Gejala yang biasanya menyertai diare, antara lain:

* tinja yang cair atau lunak
* sering buang air besar
* nyeri perut
* demam
* darah di dalam tinja

selain itu, gejala lain seperti mual dan muntah dapat menyertai diare yang disebabkan oleh infeksi. Infeksi bakteri atau parasit biasanya menyebabkan buang air besar yang berdarah dan juga terjadi demam.

Pengobatan
Pastikan ada tidaknya tanda-tanda dehidrasi, cegah perburukan dan bawa ke fasilitas kesehatan :
Tanda-tanda dehidrasi pada anak

1. tanpa dehidrasi: sadar, mau minum normal, kelopak mata normal, air mata banyak, mulut tidak kering, kulit tidak keriput. Urin normal. Berat badan turun<5%. Terapi penggantian cairan rehidrasi oral (CRO) 10ml/kgBB/setiap diare; 2-5ml/kgBB setiap muntah.
2. dehidrasi ringan-sedang : rewel, gelisah, tampak kehausan dan minum dengan cepat, kelopak mata cekung, air mata berkurang, mulut kering, kulit pucat, urin berkurang, berat badan turun 5-10% dari berat badan sebelumnya. Diberikan rehidrasi dengan CRO 75mg/kgBB/3jam dan penggantian cairan sama seperti dehidrasi ringan.
3. dehidrasi berat : lemah, tidak sadar, tidak mau minum, kelopak mata sangat cekung, sangat kering, kulit pucat, berat badan turun>10% dari berat badan sebelumnya. Terapi rehidrasi dengan cairan intravena (infus) untuk itu segera dibawa ke fasilitas kesehatan.

Pada dewasa :

1. Dehidrasi ringan-sedang : berikan cairan oral (minum) seperti minuman bersoda, jus buah, atau minuman olahraga. Minuman rehidrasi buatan rumah dapat dari 8 ons apel, jeruk atau buah lainnya ditambah ½ sendok teh madu, seujung jari garam, 8 ons air dan ¼ sendok teh baking soda. Cairan rehidrasi berbahan dasar beras dapat dibuat dengan mencampur ½ mangkuk sereal bayi kering dengan 2 cangkir air dan ¼ sendok teh garam. Berikan sesuai dengan jumlah yang keluar.
2. Pada dehidrasi berat dimana terdapat gangguan kesadaran, ketidak mampuan untuk minum serta adanya diare dan atau muntah yang terus berlangsung maka dilakukan pemberian cairan melalui intravena (infus ) pada fasilitas kesehatan

Bila sudah dipastikan tidak ada tanda-tanda dehidrasi atau dehidrasi sudah teratasi, dicari penyebab diarenya. Bila penyebabnya adalah virus, diare dapat sembuh sendiri dan yang paling penting adalah istirahat dan minum yang banyak untuk mencegah dehidrasi. Bila penyebabnya adalah bakteri, dapat diberikan antibiotik

Thursday, January 17, 2008

PENYAKIT-PENYAKIT KULIT YANG MEMBERIKAN RASA GATAL

PENYAKIT-PENYAKIT KULIT YANG MEMBERIKAN RASA GATAL

1. Atopic dermatitis ( eksem )

2. Bullous pemhigoid

3. Fibreglaas dermatitis

4. Contact dermatitis

5. Dermatitis herpetiformis

6. Miliaria

7. Pediculosis

8. Scabies

9. Urticaria

10. Xerosis

PENYAKIT-PENYAKIT YANG MEMBERI RASA GATAL MENYELURUH

PENYAKIT-PENYAKIT YANG MEMBERI RASA GATAL MENYELURUH

  1. Penyakit Ginjal :
    1. Chronic renal failure ( kegagalan ginjal menahun )
  2. Penyakit Hati :
    1. Primary biliary cirrhosis
    2. Cholestasia of pregnancy ( cholestasis pada kehamilan )
    3. Extoahepotis biliary obstruction
    4. Hepatitis
    5. Drug ingestion ( pemakaian obat-obatan )
  3. Penyakit Darah :
    1. Polycythemia vera
    2. Hodkin’s disease ( penyakit Hodgkin )
    3. Macam-macam lymphoma dan leukemia
    4. Multiple myeloma
    5. Mastosytosis
    6. Anemia kekurangan zat besi
  4. Penyakit Endocrine :
    1. Hyperthyroidism
    2. Cacinoid syndrome
    3. Diabetes mellitus
  5. Lain-lain :
    1. Malignant neoplasma ( kanker ganas )
    2. Neorologic syndrome
    3. Opiate ingestion ( Pemakaian opium )
    4. Drug ingestion
    5. Psychosis / Psychogenic
    6. Parasite infestations ( Penyakit-penyakit oleh karena parasit )
    7. Umur lanjut

Wednesday, October 3, 2007

Kejang Demam

Kejang Demam

Adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38°C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium

Ismael S. KPPIK-XI, 1983; Soetomenggolo TS.

Buku Ajar Neurologi Anak 1999.

Penjelasan Definisi KD

Kejang demam terjadi pada 2-4% anak berumur 6 bulan 5 tahun.

AAP, Provisional Committee on Quality Improvement.

Pediatrics 1996; 97:769-74.

Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam, kemudian kejang demam kembali tidak termasuk dalam kejang demam.

ILAE, Commission on Epidemiology and Prognosis.

Epilepsia 1993; 34:592-8.

Penjelasan Definisi KD

Kejang disertai demam pada bayi berumur kurang dari 1 bulan tidak termasuk dalam kejang demam.

ILAE, Commission on Epidemiology and Prognosis.

Epilepsia 1993; 34:592-8.

Bila anak berumur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun mengalami kejang didahului demam, pikirkan kemungkinan lain misalnya infeksi SSP, atau epilepsi yang kebetulan terjadi bersama demam.

Kesepakatan Saraf Anak, 2005.


K L A S I F I K A S I

Konsensus Penatalaksanaan

Kejang Demam

Klasifikasi Kejang Demam

Macam Kejang Demam (KD)

o Kejang Demam Sederhana (Simple Febrile Seizure), atau KDS

o Kejang Demam Kompleks (Complex febrile seizure), atau KDK

ILAE, Commission on Epidemiology and Prognosis.

Epilepsia 1993l 34:592-8.

Kejang Demam Sederhana

Atau Simple Febrile Seizure atau KDS adalah:

Kejang demam yang berlangsung singkat, kurang dari 15 menit, dan umumnya akan berhenti sendiri

Kejang berbentuk umum tonik dan atau klonik, tanpa gerakan fokal

Kejang tidak berulang dalam waktu 24 jam

Kejang demam sederhana merupakan 80% di antara seluruh kejang demam

Kejang Demam Kompleks

Atau Complex Febrile Seizure atau KDK adalah kejang demam dengan SALAH SATU ciri sbb:

n Kejang lama > 15 menit

n Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial

n Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam


Penjelasan KDK

Kejang lama adalah kejang yang berlangsung lebih dari 15 menit atau kejang berulang lebih dari 2 kali dan di antara bangkitan kejang anak tidak sadar. Kejang lama terjadi pada 8% kejang demam.

Nelson KB, Ellenberg JH. Prognosis in Febrile seizure.

Pediatr 1978; 61:720-7.

Kejang fokal adalah kejang parsial satu sisi, atau kejang umum yang didahului kejang parsial.

Annegers JF, Hauser W, Shirts SB, Kurtland LT. Factors

prognostic of unprovoked seizures after febrile convulsions.

NEJM 1987; 316:493-8.

Penjelasan KDK

Kejang berulang adalah kejang 2 kali atau lebih dalam 1 hari, di antara 2 bangkitan kejang anak sadar. Kejang berulang terjadi pada 16% di antara anak yang mengalami kejang demam.

Shinnar S. Febrile seizures Dalam: Swaiman KS, Ashwal S,

eds. Pediatric Neurology principles and practice.

St Lois: Mosby 1999. h. 676-82.


Konsensus Penatalaksanaan

Kejang Demam

P r o g n o s i s

Kemungkinan mengalami kecacatan atau kelainan neurologis

Kecacatan sebagai komplikasi KD ® Tidak pernah dilaporkan

Perkembangan mental dan neurologis umumnya tetap normal pada pasien yang sebelumnya normal

Penelitian retrospektif melaporkan kelainan neurologis pada sebagian kecil kasus, dan kelainan ini biasanya terjadi pada kasus dengan kejang lama atau kejang berulang baik umum atau fokal

Prognosis

Kemungkinan mengalami kematian

Kematian karena kejang demam tidak pernah dilaporkan

National Institutes of Health. Febrile seizure: consensus

development conference Summary. Vol. 3, no. 2, Bethesda.

Prognosis

Kemungkinan berulangnya kejang demam

Kejang demam akan berulang kembali pada sebagian kasus. Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah:

Riwayat kejang demam dalam keluarga

Usia kurang dari 12 bulan

Temperatur yang rendah saat kejang

Cepatnya kejang setelah demam

Bila seluruh faktor di atas ada, kemungkinan 80%

bila tidak terdapat faktor tersebut kemungkinan hanya 10%-15%

Kemungkinan berulangnya kejang demam paling besar pada tahun pertama.

Prognosis

Faktor risiko terjadinya epilepsi:

o Kelainan neurologis atau perkembangan yang jelas sebelum KD pertama

o KDK

o Riwayat epilepsi pada orang tua atau saudara kandung

Setiap faktor risiko meningkatkan kemungkinan 4%-6%

Kombinasi dari faktor risiko tersebut meningkatkan kemungkinan 10%-49% (level II-2)

Tidak dapat dicegah dengan pemberian obat rumat pada KD

Edukasi Pada Orang Tua

Kejang SELALU menakutkan bagi orang tua

Pada saat kejang, mereka beranggapan anaknya meninggal

Kecemasan dikurangi dengan cara:

n Meyakinkan bahwa KD mempunyai prognosis baik

n Memberitahukan cara penanganan kejang

n Memberikan informasi kemungkinan kejang kembali

n Pemberian obat untuk mencegah frekuensi memang efektif tetapi harus diingat adanya efek samping obat

Bila Terjadi Kejang (berulang)

o Tetap tenang dan tidak panik

o Kendorkan pakaian, terutama di sekitar leher

o Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring. Bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidung. Jangan memasukkan sesuatu ke dalam mulut

o Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejang

o Tetap bersama pasien selama kejang

o Berikan diazepam rektal. Dan jangan diberikan bila kejang telah berhenti

o Bawa ke dokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit atau lebih

Vaksinasi pada KD

Tidak ada kontraindikasi vaksinasi pada penderita KD

KD setelah vaksinasi sangat jarang

Angka kejadian KD pasca vaksinasi:

DPT: 6 9 kasus per 100.000 anak

MMR: 25 34 kasus per 100.000 anak

Anjuran:

Berikan diazepam oral/rektal bila demam

Berikan parasetamol saat vaksinasi s.d 3 hari

Sumber : Kuliah IKA FK UHT 2007