3 Tahapan Menuju
Keluarga Sakinah, Mawaddah, Warrahmah.
Saat ini q telah
menyelesaikan studi q sebagai seorang dokter, namun belajar bagi seorang dokter
tiada habisnya… Didalam Islam pun telah diperintahkan untuk selalu menuntut
ilmu. Aq pun masih haus akan ilmu itu. Selain menuntut ilmu, q pun mencari
rezeki Allah di dunia sebagai bekal tuk menuju akhirat Allah. Namun koq masih
ada yang serasa belum klop y…. setelah q pikir2 lg… oh y…. q jg harus mencari
teman hidup… teman berbagi…Seorang istri yang sholihah, yang dapat membawa
kebahagiaan dunia dan akhirat. Seiring waktu berjalan, blum jg q tau tempat
menjemput dia, kapan waktu meminang dia, dan kapan kami bisa membina sebuah
keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warrahmah… Beberapa langkah akan q lalui…:
1. Q jemput Dia dengan Tahajud dan Dhuha
Jodoh qta telah ditetapkan Allah semenjak belum ditiupkannya ruh. Dan q yakin Allah telah menetapkan jodoh yang terbaik untuk q. Qta pun tidak pernah tau siapa jodoh qta kelak. Jadi disini qta bukan mencari jodoh qta, namun menjemputnya. Karena sebenarnya jodoh qta itu ada bukan tidak ada lalu qta cari. Dan belum tahu tempat menjemput dia, maka belum bertemulah q dengan bidadari q. Melalui shalat tahajud dan dhuha itulah q mencoba memohon petunjuk pada Allah, dmana tempat menjemput bidadari yang akan mendampingi q d dunia dan akhirat kelak. Dalam tahajud dan dhuha , q slalu panjatkan do’a pada Allah, untuk segera dipertemukan dengan bidadari q. Maka melalui tahajud dan dhuha q jemput bidadari yang akan membawa kebahagiaan dunia dan akhirat.
Jodoh qta telah ditetapkan Allah semenjak belum ditiupkannya ruh. Dan q yakin Allah telah menetapkan jodoh yang terbaik untuk q. Qta pun tidak pernah tau siapa jodoh qta kelak. Jadi disini qta bukan mencari jodoh qta, namun menjemputnya. Karena sebenarnya jodoh qta itu ada bukan tidak ada lalu qta cari. Dan belum tahu tempat menjemput dia, maka belum bertemulah q dengan bidadari q. Melalui shalat tahajud dan dhuha itulah q mencoba memohon petunjuk pada Allah, dmana tempat menjemput bidadari yang akan mendampingi q d dunia dan akhirat kelak. Dalam tahajud dan dhuha , q slalu panjatkan do’a pada Allah, untuk segera dipertemukan dengan bidadari q. Maka melalui tahajud dan dhuha q jemput bidadari yang akan membawa kebahagiaan dunia dan akhirat.
2. Q pinang engkau dengan Bismillah
Setelah q dipertemukan dengannya, dan tahu
tempat menjemputnya. Q coba meyakinkan hati ini, apakah benar tempat
menjemputnya? Apakah dia bidadari yang q jemput? Q yakinkan hati ini dengan
shalat istikharah, mohon petunjuk dan keyakinan Kepada Allah… Setelah q
benar-benar yakin benar tempat q menjeput dan benar dia bidadari yang q jemput,
maka q pinang dia dengan Bismillah untuk
menjadi belahan jiwa q…untuk menjadi istri q… yang dapat member kebahagiaan
dunia dan akhirat… Dan q sadar detik..detik.. jelang akad ada fitnah dari
syaitan yang berusaha tuk gagalkan akad tu… Maka q berlindung pada Allah dari
keraguan dan godaan syaitan yang terkutuk. Q mantapkan langkah ini dengan
Bismillah…
3. Q bina engkau dengan La Haula Walla Kuwwata Illabillah
Setelah selesai q ikrarkan akad, maka di mulailah awal perjuangan bersama untuk membentuk keluarga sakinah, mawaddah, dan warrahmah. Bersama lalui manis pahitnya biduk rumah tangga. Membina bersama keluarga yang di ridhoi Allah, yang tentunya nahkoda hanya ada 1, yaitu q, sebagai suami. Karena jika keduanya sama2 menjadi nahkoda, kapal biduk rumah tangga bsa karam. Q kan berusaha membina mu dengan La Haula Walla Kuwwata Illabillah… Dan daya upaya asalnya hanya dari Allah semata… Dan q kan menempatkanmu sebagai bidadari q, sesuai peranmu sesungguhnya, sesuai dengan apa yang dicontohkan Rasulullah… Y Allah…jadikan hamba seorang suami dan imam yang amanah bagi istri dan keluarga q… Aamiin…
3. Q bina engkau dengan La Haula Walla Kuwwata Illabillah
Setelah selesai q ikrarkan akad, maka di mulailah awal perjuangan bersama untuk membentuk keluarga sakinah, mawaddah, dan warrahmah. Bersama lalui manis pahitnya biduk rumah tangga. Membina bersama keluarga yang di ridhoi Allah, yang tentunya nahkoda hanya ada 1, yaitu q, sebagai suami. Karena jika keduanya sama2 menjadi nahkoda, kapal biduk rumah tangga bsa karam. Q kan berusaha membina mu dengan La Haula Walla Kuwwata Illabillah… Dan daya upaya asalnya hanya dari Allah semata… Dan q kan menempatkanmu sebagai bidadari q, sesuai peranmu sesungguhnya, sesuai dengan apa yang dicontohkan Rasulullah… Y Allah…jadikan hamba seorang suami dan imam yang amanah bagi istri dan keluarga q… Aamiin…
No comments:
Post a Comment