بِسْمِ اللّٰھِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمٍ

ASSLMKM WR WB
AHLAN WA SAHLAN.................

KHAIFA HALUK ?

PESAN

Ayo kembali pada Al Qur'an & As Sunnah yang sesuai dengan pemahaman Rasulullah dan para Sahabat beliau............

HIKMAH

..........Dalam ibadah niatkan karena Cinta kepada Allah SWT, karena takut adzab neraka Allah SWT, dan karena mengharap balasan surga dari Allah SWT. Insya Allah itu dapat mengantarkan qta ikhlas dalam beribadah.......

Wednesday, December 3, 2008

101 Catatan Pembakar Semangat Iman

Banyak-banyaklah merenungkan nikmat. Panjatkanlah senantiasa puja-puji kepada Allah. Ya, betapa tak terhingga dan tak terbilangnya nikmat Allah yang dilimpahkan kepada kita…. Isteri dan anak-anak yang seperti bunga mawar. Setiap hari kita menikmati senyum mereka yang merekah. Tapi, renungkanlah dengan seksama! Rumah yang penuh dengan cinta dan kasih sayang ini, ternyata sejak bertahun-tahun lalu tidak lagi diselenggarakan kajian agama di dalamnya.

Ia akhirnya harus memutuskan. Maka, dipanggillah isteri dan anak-anaknya. ‘Setiap hari Rabu setelah Maghrib, kita harus belajar agama di ruang tengah rumah ini. Ini harus, agar kita terbiasa dan sungguh-sungguh mengisi rumah ini dengan kajian ilmu agama!,’katanya.

Maka, setiap hari Rabu ia membacakan Sirah (Biografi) Nabi r dalam suasana hening dan penuh hikmat. Ini adalah titik tolak pelajaran, sehingga ia akan terus berkesinambungan di sebuah rumah yang penuh dengan cinta dan kasih sayang.
Sungguh sebuah rumah yang penuh diliputi oleh semangat Islam dan iman. Suasana belajar itu begitu nikmat. Sang isteri sangat bersuka cita. Anak-anak pun selalu menanti-nanti datangnya Rabu.

Ia meninggikan suaranya, ‘Allahumma shalli alaa Muhammad’, dan menitiklah air matanya. Maha benar Allah Yang Maha Agung.
“Sesungguhnya engkau ya Muhammad, memiliki akhlak yang agung.” (QS. Al-Qalam: 4)

Ia berulang-ulang membaca ayat itu. Sementara dari radio, ia mendengar kisah pengakuan Anas bin Malik, pelayan Rasulullah Saw: “Saya membantu Nabi Saw selama 10 tahun. Demi Allah, beliau belum pernah mengatakan kepadaku, ‘ah’. Juga tidak pernah mengatakan tentang sesuatu, ‘Kenapa kamu lakukan ini?! Kenapa tidak kamu lakukan yang ini?”.

Ia berniat mengikuti tuntunan itu dan meniti di atas jalannya. Ia berkata kepada dirinya sendiri, ‘Saya harus berusaha untuk bersikap lembut kepada pembantuku. Saya harus memerintahkannya pada kebaikan dan melarangnya dari kemungkaran’.

Ia masih termangu, mengulang-ulang sambil terheran-heran, sepuluh tahun….!! Allahumma shalli alaa Muhammad.

(diambil dari buku 101 Catatan Pembakar Semangat Iman karya Abd. Malik Al-Qasimi, Pustaka Elba)

No comments: